Mimink punya FB loo ""

Sabtu, 06 April 2013

Praktikum III "NOKTAH SEL"


28 maret 2013


Noktah dan Wilayah Noktah Primer

Gambar sebuah sel yang memperlihatkan hubungan dengan sel-sel yang bersebelahan dengannya, terdapat dinding sel primer, lamela tengah, ruang antarsel, dan plasmodesmata pada wilayah noktah primer (primary pit-field).
A. Skema sel-sel yang mengalami penebalan sekunder. B. perbesaran dari noktah (pit) sederhana (simple pit). C. skema noktah ladam / noktah tersembunyi  (bordered pit) dan bagian-bagiannya
Dinding sel sekunder umumnya dicirikan oleh adanya rongga-rongga pada dinding yang disebut noktah (pit). Sebuah noktah pada dinding sel umumnya terbentuk secara berlawanan dengan noktah pada sel yang bersebelahan (bertetangga), dan membentuk pasangan noktah (pit-pair). Lamela tengah dan kedua dinding sel primer pada pasangan noktah yang terbentuk disebut sebagai membran noktah. Noktah terbentuk selama perkembangan sel dan dibentuk dari deposisi bahan dinding sel sekunder, tidak ada bahan dinding sel sekunder yang dideposisikan ke membran noktah (gabungan dari lamela tengah dan dinding sel primer), sehingga noktah-noktah tampak saling diskontinyu pada dinding sel sekunder.

Di mana dinding sel sekunder mempunyai noktah, maka dinding sel primer mempunyai noktah primer, yang merupakan area tipis, tak terinterupsi pada dinding sel primer. Istilah wilayah noktah primer digunakan untuk mendeskripsikan baik sebuah noktah primer yang soliter (tunggal), maupun noktah-noktah primer dalam bentuk kluster (kumpulan). Selama deposisi dinding sel sekunder, noktah-noktah terbentuk pada wilayah noktah primer. Beberapa noktah bahkan dapat muncul pada sebuah wilayah noktah primer.
Plasmodesmata seringkali berkaitan dengan wilayah noktah primer. Saat dinding sel sekunder terbentuk, plasmodesmata tetap berada pada membran noktah sebagai sebuah koneksi (hubungan) antar protoplasma sel-sel yang bersebelahan (bertetangga). Plasmodesmata tak hanya terbatas terdapat pada wilayah noktah primer saja. Suatu plasmodesmata yang menyebar menembus dinding dengan ketebalan yang seragam sering pula teramati. Lebih banyak lagi terjadi, dinding sel primer menebal secara khusus bila terdapat plasmodesmata.

Noktah (pit) sangat bervariasi baik dalam ukuran maupun detail struktur, tapi dua tipe utama dapat dibedakan pada sel yang mengalami penebalan dinding sel sekunder, yaitu: (1) Noktah sederhana (simple pit), dan; (2) Noktah ladam (bordered pit) atau noktah terlindung. Noktah sederhana (simple pit) adalah noktah yang bentuknya sederhana dengan ruang noktah (pit cavity) berdiameter sama dengan membran noktahnya. Sedangkan noktah ladam (bordered pit) adalah noktah berbentuk ladam dengan ruang noktah (pit cavity) terbagi atas dua bagian yaitu “pit chamber (kamar noktah)” dan celah pembukaan (aperture).

Di antara dinding sel yang mengalami penebalan, terdapat bagian-bagian tertentu yang tidak ikut menebal yang disebut noktah. Di dalam noktah kadangkadang dijumpai plasmodesmata, yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dan makanan dari 1 sel ke sel yang lain. Pada waktu sel mengalami penebalan maka bagian dinding sel yang tertembus benang plasma tidak ikut menebal. 



Berdasarkan bentuknya noktah dibedakan menjadi 2, yaitu noktah biasa dan noktah berhalaman

Noktah Biasa (noktah sederhana)
1.Noktah sempurna (berpasangan), yaitu noktah yang terdapat pada sel yang berdampingan dan masing-masing mengadakan penebalan dinding yang sama. Terdapat pada 2 sel yang sejenis.
2. Noktah tak berpasangan (noktah setengah sempurna), yaitu noktah yang terdapat di antara 2 sel, di mana penebalan dinding masing-masing sel tidak sama tebalnya. Dijumpai pada 2 sel yang berdampingan, tetapi tidak sejenis. Misal : sklerenkim – parenkim.
3. Noktah buta, yaitu noktah yang bermuara pada ruang antar sel.
4. Noktah majemuk unilateral, yaitu sebuah noktah yang mulutnya melebar, yang   berhadapan dengan noktah-noktah yang kecil-kecil
5. Noktah ramiform, yaitu noktah yang terbentuk dari noktah yang kecilkecil dan kemudian bersatu.
Noktah Berhalaman :
Yaitu noktah yang salurannya melebar menjadi suatu ruangan yang disebut halaman noktah. Terdapat pada sel-sel trakea dantrakeid (xylem)
Bagian-bagian noktah berhalaman :

─ Mulut noktah, terdiri dari :
* mulut dalam  ==> menghadap ruang sel
* mulut luar     ==> menghadap lamela tengah
─ Lamela tengah, terdiri dari :
torus             ==>yaitu bagian lamela tengah yang menebal
* margo          ==>yaitu bagian lamela tengah yang tidak menebal dan bersifat elastis, berguna untuk mengatur aliran zat hara.

Noktah berhalaman dibedakan atas :
a) Noktah berhalaman sempurna :
Saluran noktah suatu sel yang berdinding tebal berhadapan dengan saluran noktah sel di sebelahnya yang juga berdinding tebal
b) Noktah setengah halaman :
Sal noktah yang bermulut melebar berhadapan dengan dinding tipis dari sel di sebelahnya (n.biasa).
Misal : xylem – parenkim kayu
Terjadinya noktah :
Pada waktu sel masih hidup dan belum mengalami penebalan, dinding selnya masih tipis dan dapat ditembus oleh benang-benang plasma yang disebut plasmodesmata. Selama proses penebalan dinding sel berlangsung, di tempattempat plasmodesmata menerobos dinding sel masih terjadi aliran plasma, sehingga tempat-tempat ini tidak mengalami penebalan. Walaupun dinding sel semakin menebal sehingga lubang noktah telah berubah menjadi saluran noktah, kadang-kadang dalam saluran noktah masih terdapat benang-benang plasma.

mengenal jenis Trikoma pada daun durian


Durian !!!

Trikoma pada daun Zibethinus 
Nama umum

Indonesia:Durian, duren, kadu (Snd)
Inggris:Durian
Melayu:Durian
Thailand:Thurian
Pilipina:Durian
Cina:liu lian
Durio zibethinus
6-april 2013 (Durian)

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Dilleniidae
                         Ordo: Malvales
                             Famili: Bombacaceae
                                 Genus: Durio
                                     Spesies: Durio zibethinus Murr

Kerabat Dekat
TekawaiKoroyotDurian HutanDurian PuluDurian Hantu,Durian BurungDurian Kura-kuraDurian Burung

Deskripsi
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar, percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna hijau tua - bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5 - 25 cm, lebar 3 - 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat (rotundatus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus), permukaan bawah buram (opacus), tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus berwarna cokelat kemerahan. Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai, kelopak berbentuk lonceng (campanulatus) - berwarna putih hingga cokelat keemasan, berbunga sekitar bulan Januari. Buah bulat atau lonjong, panjang 15 - 30 cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji lonjong, 2 - 6 cm - berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun. Perbanyaan Generatif (biji).
Anatomi : Pada daun Durio zibethinus (daun durian) yang diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40X, terlihat bentuk epidermisnya bulat tidak beraturan tanpa adanya ruang antar sel dan susunannya rapat. Pada daun Durio zibethinus juga terdapat trikoma yang merupakan derivat dari epidermis yang berfungsi mengurangi besarnya penguapan. Trikomanya berbentuk rambut sisik yang memipih dan bersel banyak, ditemukan tanpa tangkai (sesil). Trikoma ini termasuk trikoma non glanduler karena tidak menghasilkan sekret.

Sumber: Praktikum anatomi tumbuhan //biologi D3.fakultas sains dan teknologi//universitas Airlangga